Senin, 23 Juli 2012

Dusun Salakan: Sepenggal Jejak Arkeologis Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Berdasarkan keterangan dari ilmu sejarah, Dusun Salakan terletak di dalam wilayah Mataram Kuno. Kerajaan Mataram Kuno, yang juga disebut dengan Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Hindu, adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu dan Budha (seperti Candi Borobudur, Prambanan, Kalasan, Candi Sambisari, dll).
Peta Mataram Kuno/Mataram Hindu/Medang
Lokasi istana Kerajaan Medang berdasarkan beberapa prasasti di antaranya adalah Medang i Bhumi Mataram yang ada pada zaman pemerintahan Dyah Wawa. Menurut perkiraan, Medang i Bhumi Mataram sekarang adalah wilayah Yogyakarta.
Menurut teori van Bammelen, perpindahan Kerajaan Mataram Kuno/Mataram Hindu/Medang dari Jawa Tengah-Yogyakarta ke Jawa Timur disebabkan adanya letusan Gunung Merapi yang sangat dahsyat.
Keterangan ini sangat mendukung dengan temuan-temuan arkeologis di Dusun Salakan, di antaranya:
Batu Ompak berumur 1000 tahun itu
1. Ditemukan beberapa batu umpak (batu untuk landasan tiang rumah kuno) di tanah Bp. Sukiman (RT 10) pada saat membuat sumur. Batu-batu umpak itu tertanam di kedalaman 3-4 meter dan bercampur dengan pasir.
2. Ditemukan bekas sumur tua di kedalaman kurang lebih 3 meter di depan rumah Bp. Ainul Yaqin (RT 09) pada saat Bp. Abdul Jalil membuat sumur resapan. Menurut Bp. Abdul Jalil, sumur tersebut dibuat dengan gerabah (tanah liat) yang berbentuk seperti bis sumur. Namun sayang, penulis tidak dapat mengambil gambar sumur kuno tersebut karena sudah ditimbun dengan sumur bis.
3. Menurut cerita Bp. Mugimin (RT10), pada saat beliau membuat sumur di rumahnya, ditemukan beberapa perkakas rumah tangga, di antaranya teko yang terbuat dari keramik. Beliau sempat menyimpan teko tersebut, namun hilang entah ke mana.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa di Dusun Salakan zaman Mataram Kuno telah dihuni oleh beberapa keluarga. Tempat tinggal mereka kemudian tertimbun ledakan Gunung Merapi yang meletus di akhir abad X. Bukti lain yang mendukung kesimpulan sementara itu adalah tempat ditemukannya barang-barang arkeologis tersebut berada di wilayah Dusun Salakan sebelah barat yang notabene berdekatan dengan sungai. sehingga bercampur dengan pasir. Sangat besar kemungkinan saat terjadi letusan hebat Gunung Merapi, longsoran pasir dan tanah kemudian menimbun kampung Salakan.
4. Di dekat Dusun Salakan, ditemukan juga beberapa situs arkeologis, antara lain Situs Watu Gilang dan Candi Mantup.
Salam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar